nusakini.com - Internasional - Staf medis dan pekerja perawatan lansia di Tokyo mulai menerima vaksinasi COVID-19 keempat mereka pada hari Sabtu (23/7) setelah pemerintah memperluas kriteria kelayakannya sebagai tanggapan terhadap gelombang infeksi ketujuh Jepang.

Keputusan minggu lalu untuk memulai vaksinasi ditujukan untuk memastikan tersedianya cukup tenaga medis dan perawatan ketika Jepang melihat rekor jumlah kasus baru yang didorong oleh penyebaran subvarian BA.5 Omicron.

Beberapa institusi medis di ibu kota terpaksa membatasi jumlah pasien darurat yang mereka terima dan mengurangi prosedur bedah yang mereka lakukan karena kekurangan staf yang disebabkan oleh serentetan infeksi COVID.

Sebelumnya, dosis keempat hanya tersedia untuk orang berusia 60 tahun ke atas dan mereka yang berusia antara 18 dan 59 tahun dengan kondisi yang sudah ada sebelumnya yang dianggap berisiko lebih tinggi mengalami gejala parah saat terinfeksi virus.

Sebuah studi menunjukkan inokulasi keempat memiliki kemanjuran relatif untuk orang tua tetapi mungkin hanya memberikan perlindungan marjinal untuk orang yang lebih muda.

Vaksinasi keempat tersedia di tiga lokasi vaksinasi massal, termasuk gedung pemerintah metropolitan Tokyo, untuk penduduk ibu kota atau orang-orang yang bepergian ke kota.

• Sekolah-Sekolah di Tokyo Hapus Aturan Gaya Rambut dan Pakaian Dalam
• Sandera yang Ditahan 11 Jam Tewas di Tokyo
• 3 Orang Diserang dengan Pisau saat Penyelenggaraan Ujian Masuk di Universitas Tokyo
• Polisi Tokyo Tangkap Pria yang Sandera Manajer Restoran
• Lebih dari 500 Warga Tokyo Dirawat di Rumah Sakit karena Terpeleset Salju

Jumlah kasus harian nasional melebihi 190.000 pada hari Jumat, menandai rekor baru untuk hari ketiga berturut-turut.

Sebuah panel ahli kesehatan yang bekerja di bawah kementerian kesehatan mengatakan suntikan keempat pada hari Jumat efektif sampai batas tertentu dalam mencegah penyebaran subvarian, mengutip data klinis. (kyodo/dd)